Selasa, 06 Mei 2014

Cara Presentasi yang Baik dan Benar


Cara Presentasi 

1.    Perkenalan singkat
Jangan habiskan waktu di awal untuk mengenalkan diri Anda, sangat tidak efektif. Jika Anda menjadi pembicara yang diundang oleh pihak lain, biarkan mereka yang mengenalkan siapa Anda sebelum mulai presentasi. Jika tidak, perkenalkan diri Anda secara singkat dalam sebuah slide, tak perlu berpanjang-panjang menjelaskannya.

2.    Jangan gunakan lelucon
Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa mengatakan lelucon di awal presentasi bisa menghangatkan suasana dan membuat Anda lebih dekat dengan pendengar. Ini adalah teori yang sudah kuno. Melontarkan lelucon di awal presentasi adalah tanda bahwa Anda tidak yakin dan gugup. Pendengar bisa jadi tak sabaran jika Anda berlama-lama dengan lelucon yang tak ingin mereka dengar.

3.    Jangan mulai dengan informasi latar
Biasanya presentasi akan dibuka dengan informasi latar. Misalkan “Perusahaan kami telah berpengalaman selama 150 tahun dalam bidang retail.” Pembukaan semacam ini tampaknya ideal, tapi masalahnya, tak ada orang yang peduli dengan informasi latar. Jika Anda presentasi di depan kolega atau atasan, maka mereka pasti sudah hafal dengan informasi tersebut. Mulai dengan fakta yang penting dan bisa memancing keingintahuan mereka.

4.    Pancing rasa ingin tahu mereka
Untuk membuat pendengar fokus pada apa yang akan Anda katakan, pertama Anda harus bisa memancing rasa ingin tahu mereka. Pertama, jangan buka dengan slide bertuliskan “John Doe, ahli keuangan” yang diikuti dengan penjelasan “Hai semuanya, saya John Doe dan saya telah bekerja sebagai ahli keuangan selama 15 tahun.”. Sebagai gantinya, tunjukkan slide dengan tulisan “Rp 1.000.000.000″ ini akan memancing perhatian pendengar Anda. Kemudian jelaskan dengan “Ya, satu miliar rupiah. Itulah jumlah uang yang sudah dihambur-hamburkan oleh setiap perusahaan setiap tahunnya. Namun, saya bisa mengajukan sebuah cara agar kita tak mengalami kerugian lagi.” Dibandingkan pembukaan pertama tadi, tentu pendengar akan lebih tertarik jika Anda melakukan pembukaan yang kedua bukan?

Hal-Hal yang penting dalam Presentasi

1.  Belajar Menatap Lawan Bicara Grogi saat menatap lawan bicara?
Perasaan kurang nyaman aja jika kita menatap langsung mata dari lawan bicara kita. Tapi itu bisa dihilangkan kok, dengan terus berlatih untuk menatap mata lawan bicara setiap kita berinteraksi dengan orang lain, pasti nanti akan terbiasa dan akan membuat kita lebih percaya diri jika berbicara di depan mata orang banyak.

2. Kuasai Pertanyaan Sebelum Presentasi Loh? Darimana kita bisa tau pertanyaan orang, kalo presentasinya aja belom dimulai? Mungkin agak aneh, tapi jika kita teliti slide atau power point yang akan kita presentasikan pasti secara gak sadar kita akan bertanya-tanya, ini maksudnya apa? Nah, disitu bisa kita bisa simpulkan kemungkinan besar hal yang ditanyakan adalah hal yang kita lihat itu. Jadi carilah jawaban dari materi yang sekiranya akan ditanyakan itu, kuasai materi tersebut, dijamin pasti sobat semua akan was wes wos deh saat menjawab pertanyaan. 

3. Berikan Point Point-nya Saja dari Materi Yang Akan Kita Presentasikan Dengan memberikan point-point pentingnya saja pada slide atau power point yang akan kita presentasikan akan lebih memudahkan kita untuk berbicara panjang lebar, tanpa harus membaca isi slide. Maksudnya, misalkan kita memberikan materi tentang tumbuhan, kita tulis saja pada slide dengan isi. Tumbuhan 1. Daun 2. Batang 3. Akar Nah dengan slide yang berisi point-point tersebut, maka kita bisa dengan bebas sesuai dengan bahasa yang sesuai dengan pikirian kita untuk mendeskripsikan tentang daun, batang dan akar.

 4. Sisipkan Gambar dan Video Pada Slide atau Power Point .
Sebuah gambar berisi ribuan kata. Ya ungkapan tersebut memang benar, dengan menyisipkan sebuah gambar pada slide atau power point kita, kita bisa mendeskripsikan banyak kata dari gambar tersebut. Selain itu, gambar dan video juga membuat orang yang memperhatikan presentasi kita lebih tertarik untuk mengikuti apa yang anda bicarakan dibandingkan jika anda hanya menyisipkan tulisan-tulisan saja pada presentasi yang anda bawakan.

 5. Jangan Terlalu Serius Sedikit celetukan yang membuat peserta presentasi tertawa lebih baik dibandingkan harus serius terus. Karena konsentrasi manusia mudah teralihkan, maka jika kita selalu serius akan membuat para peserta presentasi menjadi jenuh dan yang ada malah peserta presentasi akan lebih asik sendiri seperti ngobrol ke teman-temannya dan tidak memperhatikan kita. Nanti malah yang akan kita bicarakan malah tidak sampai ke peserta presentasi.

Dari semua tips yang ane kasih diatas yang paling penting adalah percaya diri. Percuma kalo sobat ngelakuin hal yang ane sebutin di atas tapi sobat gak percaya diri. Dijamin pasti gak berhasil presentasinya. Sekian dulu tips dan trik Cara Presentasi Yang Baik dan Berbicara Di Depan Orang Banyak, semoga bermanfaat.

Hal penting yang juga harus diperhatikan dalam presentasi :

Teknik dan pendekatan yang tepat, sebagaimana sepuluh kiat di bawah, Anda bisa mengubah topik akademik yang paling membosankan menjadi penyajian yang menarik, bermakna, dan aplikatif. 

1. Mulai dari pondasi, tentukan poin terpenting
Ini kesalahan umum dalam menyajikan topik akademik. Banyak orang cenderung untuk menggunakan jargon rumit saat presentasi. Kita tahu, itu terjadi hanya karena mereka ingin dinilai tampak intelektual, kredibel, atau canggih. Sebutlah contoh, fenomena Vicky Prasetyo dengan berbagai ungkapannya yang terkenal: “kontroversi hati, konspirasi kemakmuran, dan labil ekonomi”.
Tapi berlawanan dari harapan semula, itu semua hanya membuat topik makin sulit dimengerti. Sekali lagi, presentasi adalah untuk kepentingan audiens. Sehingga Anda harus bisa menjawab, “Apa yang pendengar inginkan dari presentasi Anda?” Pada dasarnya, setiap audien mencari jawaban atas tiga hal ini:
“Siapa peduli?”
“Memang kenapa?”
“Apa manfaatnya untukku?”
Sebelum Anda menyajikan presentasi akademik, pastikan sudah menentukan satu pesan terpenting untuk Anda bagikan. Berfokuslah pada gagasan utama itu, lalu sajikan dengan skema dan alur yang mudah dicerna. Dengan begitu, Anda telah membantu audiens untuk mudah memahami esensi presentasi dan menjadikannya mudah melekat dalam ingatan mereka.

2. Gunakan sesedikit mungkin teks dan kurangi penggunaan angka
Saya selalu merekomendasikan penggunaan pesan visual daripada teks ketika kita memberikan presentasi. Saran ini terutama berlaku untuk topik akademik, karena ada godaan besar untuk memasukkan (terlalu) banyak kata, angka, istilah, atau kode-kode akademis dalam satu slide.
Tahukah Anda, untuk apa itu semua? Ternyata, hanya untuk menyajikan informasi. Mungkin pendekatan seperti itu, bisa cocok untuk pidato. Tapi dalam presentasi akademik, yang lebih Anda inginkan ialah menerjemahkan kata-kata dan angka akademis dalam bentuk visual yang bermakna.
Terlepas dari subjek apa pun yang dibahas, slide memang digunakan untuk melibatkan audiens dengan kekuatan visual: gambar yang jelas, penuh warna, kesederhanaan grafik, dan tabel informatif. Slide presentasi bukanlah teleprompter untuk pembicara.
Bahkan jika Anda temukan, audien berstatus mahasiswa S-3 sekalipun pastilah seperti manusia lainnya: ia suka pesan-visual!  

3. Hilangkan luberan informasi yang berlebihan
Entah Anda menyajikan data, kata-kata, grafik, atau menyajikan angka, aturan mendasar tetaplah KISS –Keep It Short and Simple – Pertahankan tetap ringkas dan sederhana. Audiens tidak dapat menyerap begitu banyak informasi dalam satu waktu seketika. Sebagai gantinya, bagilah isi presentasi Anda ke dalam tiga poin utama, yang Anda ingin supaya pendengar memproses dan mengingat-ingatnya. Batasi penggunaan diagram Anda dalam maksimal 5 komponen terpenting saja.

4. Gunakan isyarat non-verbal
Presenter yang berpengalaman paham bahwa cara menyajikan sesuatu lebih penting daripada apa yang disajikan. Termasuk dalam penyajian materi akademik. Selain menggunakan alat bantu visual, libatkan pula indera audiens. Manfaatkanlah kontak mata, variasikan nada suara Anda, buat ekspresi wajah yang tepat dan isyarat tubuh yang alami, dan sajikan presentasi dengan penuh energi dan keyakinan yang kuat. Dalam banyak kejadian, ini lebih penting daripada kata-kata yang Anda ucapkan. Selama isyarat non verbal ini tidak mengganggu atau berlebihan, audiens akan tetap tertarik dan benar-benar percaya apa yang Anda katakan.

5. Kenali audiens Anda
Sebelum Anda tampil, penting untuk mengenal audiens dan memahami gaya belajar audiens serta tingkat pengetahuannya atas informasi yang akan disajikan. Kebanyakan panduan presentasi merekomendasikan agar menyampaikan gambaran besar lebih dahulu sebelum membahas rinciannya. Tapi bagi beberapa orang, ia bisa belajar cepat justru dengan cara yang berlawanan.
Ada contoh kesalahan akademisi profesional dalam upayanya membangun hubungan dekat. Di awal presentasi ia tiba-tiba bergerak ke tengah-tengah kerumunan pendengar, tanpa memperkenalkan diri dan menjelaskan alasan mengapa ia perlu berpindah ke sana. Seperti yang mudah diduga, sebagian besar pendengar merasa tidak nyaman dengan hal itu.

6. Libatkan audiens Anda
Sangat penting untuk memeriksa apakah audiens memahami pesan Anda di setiap kurun waktu tertentu. Anda perlu cerdas mengatur waktu untuk memanfaatkan metode diskusi, guna mengukur aspek kepahaman dan kemahiran audiens. Dan, karena terutama menyajikan topik akademik, sangat mendesak untuk melibatkan partisipasi audiens dalam ragam metode pembelajaran, daripada hanya mengajak berbicara dengan mereka.

7. Gunakan humor, kejutan, dan contoh-contoh praktis
Hanya karena topik akademik umumnya serius dan komplek, tidak berarti Anda tidak boleh menyajikan presentasi pelajaran dengan cara-cara yang lebih menarik. Gunakan variasi metode pembelajaran, untuk menjaga ketertarikan audiens. Lontarkan humor yang cerdas. Berikan kejutan. Atau, bergeraklah secara leluasa di antara pendengar Anda. Semua ini, perlu Anda kerjakan ketika Anda membutuhkan audiens Anda untuk benar-benar fokus pada topik yang sedang dihadapi.

8. Latihan, latihan, latihan
Benar kata pepatah “Latihan membuat sempurna. Dan, lebih tepat lagi, “Latihan yang sempurna, makin membuat sempurna”. Mahir berpresentasi adalah sebuah kompetensi. Dan, ia hadir karena pengulangan dan pelatihan yang tepat. Anda perlu berlatih melontarkan lelucon atau bercerita beberapa kali, hingga menjadi begitu alami, hingga Anda tidak perlu lagi berpatokan pada naskah. Anda juga perlu melatih diri untuk mampu menjalin keakraban dengan audiens, secepat mungkin.
Kiat berikut, patut Anda praktikkan! Cobalah merekam presentasi Anda, sebagai bahan untuk membuat penilaian yang realistis.

9. Akhiri presentasi Anda dengan ringkasan
Untuk menancapkan dampak presentasi, tutup penyajian presentasi dengan kejelasan kesimpulan. Ketika audiens meninggalkan ruangan, buatlah agar mereka mengantongi pemahaman yang jelas: tentang pesan penting Anda, atau apa yang harus mereka lakukan. Di dalam slide presentasi penutupan Anda, gunakan kalimat singkat, huruf besar, mudah dibaca, dan grafis yang sesuai.

10. Jangan jadikan slide presentasi Anda sebagai handout (makalah)
Tujuan utama dari presentasi akademik adalah untuk menyajikan sebuah ide. Dan itu bukan tentang kertas dokumen yang dibaca peserta. Oleh karena itu, slide presentasi Anda harus lebih menarik secara visual dan lebih mendukung penyajian gagasan. Pastikan Anda mencetak handout secara terpisah. Buat handout berisikan uraian poin-poin penting, bisa juga berbentuk narasi, dan ingat untuk memasukkan pesan visual kepada pembaca.

Begitu Anda menerapkan 10 tips di atas, Anda bisa mengatasi kendala ketertarikan dan keterlibatan audiens. Sebagai gantinya, Anda mampu menyajikan presentasi akademik secara lebih menarik.

0 komentar

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Link

Universitas Negeri Malang





Elektro

Ilmu Komputer

Komputek


KRI 2014 Regional 4



Followers